Setelah menunggu beberapa lama, pengumuman Hasil TPA akhirnya keluar juga di situs USM ITB. Jatung saya berdebar-debar dan rasa penasaran ingin tahu berapa nilai TPA saya. Dan hasilnya mengejutkan. Nilai TPA saya 505.73, lumyanlah hasil kerja keras saya tidak sia-sia. Nilai ini di atas persyaratan nilai TPA minimum untuk bisa masuk S2 ITB.
Selanjutnya saya mendaftar test bahasa inggris melalui situs LC ITB. Namun sayang pembayaran test bahasa inggris ini tidak bisa dilakukan melalui transfer. Alias harus bayar secara langsung. Saya pun berpikir untuk mencari bantuan teman yang ada di Bandung. Dan saya menghubungi teman SMA dulu yang sudah berdomisili di sana. Dan dia pun tidak keberatan untuk membantu saya. Singkat cerita, teman saya sudah membayar biaya pendaftaran dan kartu peserta tes bahasa inggris saya pun dia yang simpan sementara. Pada hari pelaksanaan tes bahasa inggris saya berangkat ke Bandung dari Cirebon naik shuttle. Diperjalanan Saya menghubungi teman saya untuk membawa kartu ujian dan ketemu di gedung LC ITB. Akhirnya kami bisa bertemu setelah sekian lama tidak berjumpa. Kami mengobrol sebentar sambil minum teh dan kami pun harus berpisah kembali karena sudah saatnya saya masuk ke gedung untuk tes bahasa inggris.
Beberapa hari setelah pelaksanan tes bahasa inggris, hasil tes sudah bisa dilihat di situs web LC ITB. Nilai tes bahasa inggris saya 81. Tes bahasa inggris yang saya ambil adalah ELTP. Persyaratan nilai minimum ELTP agar bisa masuk S2 itb adalah 77. Ini artinya saya berhasil lulus ujian bahasa inggris. Dengan demikian nilai TPA dan bahasa Inggris saya telah memenuhi syarat untuk mendaftar S2 di ITB. Lalu saya memutuskan untuk mendaftar secara online. Dan mentransfer uang pendaftaran. Saat itu kalau tidak salah biayanya Rp. 600rban.
Selanjutnya, Tugas Saya adalah melengkapi berkas pendaftaran yang dipersyaratkan. Beberapa diantaranya statement purpose dan surat rekomendasi dari pejabat eselon 2 dan atau dosen. Mengapa saya butuh rekomendasi dari pejabat eselon 2, itu karena ingin melamar beasiswa kemenkominfo. Untuk rekomendasi pejabat eselon 2, saya minta rekomendasi dari Kepala BKD Kab. Brebes dan Sekretaris DPRD Kab. Brebes. Sementara rekomendasi dari dosen saya minta dari dosen pembimbing tugas akhir saya saat kuliah D3 dan kuliah S1. Alhamdulillah beliau bersedia memberikan rekomendasinya.
Ada hal unik yang terjadi saat saya minta surat rekomendasi pada dosen pembimbing TA saat D3, ternyata beliau juga sedang proses mendaftar S3 di ITB. Beliau mengatakan bahwa rekomendasi adalah urusan mudah yang penting saya harus lulus TPA dan bahasa inggris dulu. Saya langsung menyampaikan kepada beliau kalau saya sudah lulus keduanya. Mungkin beliau sedikit meragukan kemampuan saya bisa masuk S2 ITB. Saya menginputkan alamat email beliau agar beliau mendapatkan link (tautan) untuk mengisi formulir rekomendasi. Entah apa yang beliau tulis dalam form rekomendasi tersebut.
Semua berkas pendaftaran sudah dilengkapi dan saya pun telah mendapatkan jadwal tes tulis dan wawancara. Saya berangkat kembali ke Bandung dan langsung menuju tempat ujian tulis dan wawancara. Ujian tulis dilaksanakan di lab sinyal yang berada dalam Gedung Labtek VIII lantai 3. Ujian tulis sesi pertama berisi soal-soal Pilihan ganda tentang pengetahuan dasar komputer dalam bahasa inggris dan sesi kedua adalah tes matematika deskrit. Setelah selesai tes tulis, selanjutnya adalah sesi wawancara. Wawancara dilakukan di lantai 4 di ruangan seorang dosen berinisal AAA. Saya bersama 5 peserta lain menunggu giliran untuk di wawancara. Tiba giliran saya, saat wawancara saya ditanya tentang cloud computing dan lain-lain seputar teknologi informasi yang sedang trend saat itu dan saya pun diminta menjelaskannya dalam bahasa inggris. Dosen yang mewawancari saya menyampaikan bahwa keputusan diterima atau tidak saya di ITB bukan beliau yang memutuskan. Dan saya memahami tentang hal itu. Tes tertulis dan wawancara sudah saya ikuti dan saya tinggal menunggu info lewat apakah saya di terima di ITB atau tidak.
Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Saya mendapatkan sebuah email dari ITB. Email tersebut berisi Letter of Acceptance (LoA). Saya diterima di ITB. Ini sungguh berita yang luar biasa buat saya. Saya sangat senang sekali. Namun ada satu hal yang mengganjal dalam pikiran saya. Saya belum memperoleh info tentang Penerima Beasiswa Kemenkominfo. Apakah saya termasuk salah satunya?. Kata teman saya di kantor, kalau sudah lulus pasti dapat beasiswanya. Teman saya ini dulu pernah Tugas belajar S2 di UGM dengan beasiswa dari BAPPENAS. Apa yang sampaikan oleh teman saya itu benar. Tak lama kemudian saya mendapatkan email yang isinya menyatakan bahwa saya menerima beasiswa dari Kemenkominfo. Saya adalah satu-satunya penerima beasiswa S2 Kemenkominfo di ITB Tahun 2017 yang berasal dari Pemerintah Daerah, sementara teman-teman yang lain berasl dari Lembaga, Badan dan Kementerian. Ada 2 opsi yang ditawarkan dalam program beasiswa S2 Kemenkominfo di ITB, yaitu Layanan Teknologi Informasi (LTI) dan Rekayasa dan Manajemen Keamanan Informasi (RMKI). Saat saya mendaftar saya memilih opsi LTI.
Inilah sedikit cerita tentang pengalaman saya saat mendaftar S2 di ITB. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas kunjungan anda di blog saya yang sederhana ini.