Sesaat setelah kakek brajamusti tertelan oleh sebuah pusaran asap bercahaya yang merupakan portal atau gerbang menuju dunia lain. Kakek Brajamusti terlempar keluar dari portal itu di sebuah hutan yang ada di dunia lain. Seketika portal itu menghilang. Kakek merasa heran dengan peristiwa yang dialaminya. Kejadian itu seperti sebuah mimpi baginya. Kini kakek brajamusti belum mengatahui dirinya ada dimana. Kakek brajamusti mendengar sayup-sayup suara orang dari kejauhan. Kakek mencari sumber darimana suara itu berasal. Kakek terus mencarinya, beliau melihat nyala api unggun dan ada beberapa orang di tanah lapang yang ada di dekat hutan itu. Mereka sedang duduk mengelilingi perapian. Dari pakaiannya terlihat mereka adalah prajurit. Entah apa yang mereka lakukan ditempat seperti ini. Kakek melihat mereka dari jarak yang tidak terlalu jauh. Namun kakek tidak terlihat oleh mereka karena kakek ada di balik semak-semak. Saat Tak sengaja kaki kakek terpeleset dan terperosok dalam sebuah kubangan lumpur sehingga menimbulkan suara. Krasakkkkkkkkkk. Kakek jatuh dikubangan lumpur hidup dan tubuh kakek sudah masuk ke dalam lumpur setinggi perut. Sedikit demi sesikit tubuhnya mulai tenggelam dalam lumpur. Tangan kakek mencoba untuk menggapai apapun yang ada di dekatnya. Namun sia-sia tangan tidak bisa mengapai apapun. Kakek menggunakan jurus terakhirnya.
"tolong.. Tolong aku..." suara kakek berteriak minta tolong.
"Bro.. ada suara orang minta tolong tuh."
"iya. Ada suara orang minta tolong. Man, Ayo kita kesana untuk menolongnya."
Broto dan manto bergegas lari ke arah suara itu berasal. Mereka melihat kakek tenggelam dalam lumpur hidup sebatas dada.
"sebentar kek, jangan bergerak. Aku akan akan mencari dahan yang panjang atau akar yang dapat digunakan untuk menolong kakek. Ayo bro! "
Mereka berdua bergegas mencarinya. Tak lama Broto menemukan dahan yang cukup panjang. Broto langsung kembali ketempat kakek tenggelam. Tubuh kakek sudah tenggelam sebatas leher.
"Kakek, ayo cepat pegang dahan ini, aku akan menarikmu keluar dari sana."
Kakek memegang dahan yang diulurkan oleh Bro. Broto menarik dahan itu. Tak lama kemudian manto datang dan membantu Broto menarik kakek dari kubangan lumpur hidup. Tubuh kakek terangkat dan keluar dari kubangan lumpur hidup itu.
" Terima kasih, atas pertolongannya. Hingga saya selamat dari maut“
" Tidak apa-apa kakek, kita memang harus saling membantu dan menolong antar sesama. " kata broto.
Mereka berjalan menuju tenda. Sesampainya di tenda manto mengambil pakaian dalam tenda.
" Kalau saya boleh tahu, apa yang sedang kakek lakukan di dalam hutan itu?" tanya broto.
“Kakek tersesat, sebenarnya kakek bukan berasal dari sini, kakek juga tidak tahu kenapa setelah kejadian itu kakek bisa ada di dalam hutan itu.“
" Terus apa yang akan kakek lakukan selanjutnya? “ tanya broto.
“Entahlah kakek belum punya tahu, selain itu kakek belum kenal siapapun disini. “
“Kalau begitu, kakek ikut kami saja ke ibukota" kata broto.
"iya kek, ikut kami saja" kata manto juga yang baru keluar dari dalam tenda.
"baiklah kalo begitu, terima kasih"
"sekarang kakek bersihkan tubuh kakek dulu, dan ganti pakaian kakek dengan pakaianku ini. Di sebelah sana ada sungai kecil kake bisa bersihkan tubuh kakek“ kata manto.