+62 81312542220

Detail Post Blog

Bisakah menyelesaikan kuliah S2 di ITB dalam waktu 3 semester?

Bisakah menyelesaikan kuliah S2 di ITB dalam waktu 3 semester? Jawabannya adalah bisa. Itu tegantung pada seberapa besar keinginan dan usaha yang dilakukan oleh mahasiswa itu agar bisa cepat lulus. Kalau hanya keinginan, saya yakin hampir semua mahasiswa ingin cepat lulus. Namun mahasiswa yang berusaha dengan cerdas dan keras agar bisa cepat lulus jumlahnya sedikit. Faktanya bisa dilihat saat wisuda, jumlah mahasiswa S2 yang dapat lulus dalam jangka waktu kuliah 3 semester dengan predikat cumlaude jumlahnya lebih sedikit apabila dibandingkan dengan predikatnya bukan cumlaude . Itu adalah contoh mahasiswa yang berusaha dengan cerdas dan keras sehingga bisa lulus cepat dan mendapat predikat cumlaude. Namun ada juga mahasiswa yang hanya memiliki target cepat lulus tanpa harus memiliki predikat cumlaude. Itu adalah saya salah satunya smiley.

Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa S2 dalam negeri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2017. Beasiswa yang saya dapatkan berupa uang pendidikan dan biaya operasional bulanan selama 18 belas bulan atau 3 semester. Saat itu, nominal biaya operasional yang saya dapatkan tiap bulan adalah Rp. 1,5jt. Biaya operasional ditransfer langsung ke dalam rekening saya pertiga bulan. Jadi sekali transfer, uang yang saya terima adalah Rp. 4,5jt. Selanjutnya Saya harus menunggu 3 bulan untuk mendapatkan biaya operasional lagi.

Beasiswa pendidikan yang diberikan oleh Kemenkominfo hanya untuk 3 semester membuat saya khawatir. Dan saya bertanya pada diri saya sendiri apakah saya bisa lulus S2 di ITB dalam jangka waktu 3 semester. Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa lulus tepat waktu. Untuk itu Saya harus mengatur strategi. Salah satunya adalah sebelum saya mendaftar kuliah, saya sudah memikirkan topik tesis yang akan saya susun nanti.

Semester ke 2 saya sudah mulai menyusun proposal tesis. Proposal ini dibuat terkait dengan tugas matakuliah metode penelitian. Mahasiswa diwajibkan untuk mencari dosen pembimbing yang mau menerima topik tesis yang diambil untuk penyusunan tesis nantinya.

Mahasiswa melakukan safari dalam rangka mendapatkan dosen pembimbing. Satu demi satu dosen dikunjungi. Mahasiswa membawa satu lembar kertas berisi penjelasan atau deskripsi topik yang akan dibahas dalam tesisnya. Dosen dapat membaca deskripsi tersebut atau mendengarkan langsung secara lisan dari mahasiswa mengenai topik tesisnya. Jika topik tesis sesuai dengan bidang penelitian dosen tersebut, maka mahasiswa dapat diterima sebagai mahasiswa bimbingannya. Beberapa mahasiswa harus bertemu dengan beberapa dosen dulu untuk dapat dosen yang bersedia menjadi pembimbingnya.

Selanjutnya adalah menentukan Rumusan masalah yang akan dibahas dalam tesis. Ini adalah bagian tersulit. Saat seminar proposal tesis, rumusan masalah sering menjadi bulan-bulanan dosen penguji. Ini karena rumusan masalah kurang spesifik atau masih bersifat umum. Sehingga penelitian yang akan dilakukan belum jelas. Perlu banyak membaca paper atau jurnal untuk dapat menentukan rumusan masalah dari tesis. Jika rumusan masalah belum fix ini akan menghambat proses bimbingan. Karena saat bimbingan akan stagnan hanya membahas rumusan masalah. Oleh karena itu progres penyusunan tesis bukan dilihat dari Bab tesis yang telah dibuat. Karena jika pembahasan pada bab-bab selanjutnya tidak konsisten dengan rumusan masalah. Rumusan masalah akan dipertanyakan kembali.

Jangan menyerah apabila menemukan masalah dalam penyusunan tesis. Biasanya setiap bimbingan dosen akan menanyakan perihal tesis yang sedang disusun atau menugaskan mencari bahan untuk tesis. Pertanyaan dosen pembimbing belum tentu bisa kita jawab saat itu juga. Sebisa mungkin, carilah jawaban secepatnya paling lambat pada jadwal bimbingan selanjutnya, pertanyaan itu bisa dijawab dan apa yang diminta sudah didapatkan. Usahakan tiap minggu bimbingan dan harus ada progress. Walaupun libur panjang, usahakan untuk tetap bimbingan. Dosen akan melihat kesungguhan atau tekad mahasiswanya yang ingin menyelesaikan tesisnya dengan cepat. Jadi intinya selama bimbingan, Jawab pertanyaan-pertanyaan dosen pembimbing dengan cepat dan tepat, lakukan apa yang diarahkan oleh dosen pembimbing. Seperti peribahasa

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian

Itu yang saya lakukan, saat teman-teman lain sedang asyik liburan panjang di rumah, saya bimbingan tesis di kampus. Tujuan saya satu, saya harus cepat lulus. Akhirnya ini terbukti, saya daftar sidang tesis pada tanggal 14 januari 2019. Bertepatan dengan awal tahun akademik baru. Saya hanya dikenakan biaya pendidikan Rp. 250rb, daftar sidang lebih dari tanggal itu saya harus bayar Rp. 5.250.000. Alhamdulilah saya adalah satu-satu mahasiswa S2 LTI 2017 yang hanya membayar Rp.250rb. Singkat cerita, saya dinyatakan lulus dalam sidang tesis. Dan saya wisuda tanggal 6 april 2019. ini adalah anugerah dan rahmat dari Allah SWT dan berkah dari doa orang tua , mertua, istri dan anak-anak, serta semua yang telah mendukung saya. Terima kasih.

Karnawan


Sharing Fantasi, pemikiran, pengetahuan dan pengalaman

1 Komentar

2021-01-09 09:31:32 Nurul Zakiyah - ID 48

Terima kasih tulisannya, membantu sekali buat saya yg baru masuk S2 di ITB dan ingin lulus dalam 3 semester :)

Reply

Berikan komentar anda